teknologi dan informasi demikan dahsyat perkembanganya, kita kita telah melesat jauh meninggalkan era sebelumnya, semua orang saling berlomba, bersaing dalam menciptakan inovasinya demi menunjukan '' Akulah orangnya yang pertama menemukan teknologi ini.'' Lalu bagaimanakah dengan kita? kalau kita lihat memang masih banyak orang orang yang mengagungkan kekuatan mistik, klenik supra natural makin bertebaran bak jamur dimusim hujan, Tradisi peninggalan nenek moyang yang semula kurang mendapatkan perhatian kini kembali diagung agungkan, Pada satu sisi kita hendak menuju masyarakat yang lebih maju dan moderat, namun disisi lain kita belum bisa melepaskan diri dari belenggu budaya lama, yang menjadikan kita seolah berjalan ditempat.
Merebaknya fenomena ini bisa kita lihat dibeberapa media cetak dan elekronik. tayangan berbau mistik diberbagai stasuin televisi merupaka contoh kongkrit yang tidak bisa kita pungkiri. masyarakat pun sangat ramai menyongsong dengan hangatnya, terlepas apakah mereka selektif dan obyektif dalam menilai tayangan yang berbaui mistik,
Respon Islam.
Sebagai agama yang universal, sudah barang tentu Islam sangat peka merespon segala persoalan yang muncul, untuk menuntun umatnya kejalan yang benar dan lebih selamat. Islam mengakui eksitensi makhluk ghaib, temasuk para setan, jin, dan semacamnya, Namun bukan berarti kita lalu mempercayai para setan sebagai kekuatan yang luar biasa.
Jika kita tetap senang bergelut dengan dunia mistik yang sebenarnya dapat menghempaskan kita, maka yang terjadi adalah merosotnya akidah. kalaulah memang benar sebuah keris bisa menyembuhkan penyakit, atau menurunkan hujan dan menangkal bencana, itu hanyalah media sarana, dan kekuatan yang sesungguhynya berada dalam genggaman Allah ta'ala. sebagaimana firmanya ''kun fayakun'' maka terjadilah apa yang dikehendaki-Nya.
Ingatlah firman Allah yang artinya: ''Dan syetan bermaksud menyesatkan mereka ( dengan ) penyesatan yang sejauh jauhnya'' (QS. 4: 60 ).
Ayat diatas memperingatkan agar kita selalu hati hati dan waspada terhadap tipu daya syetan yang selalu memprovokasi manusia untuk mengikuti langkah langkahnya yang sesat.
Apa jadinya jika kita jika kita tetap mengusung pola berfikir cara lama yang irrasional yang menina bobokan kedalam sesuatu yang tidak jelas untuk era modern seperti sekarang, Apakah logika dan rasionalitas kita akan kalah? kalau jawabanya Ya, berarti mungkin ini suatu langkah mundur yang membikin kita terlalu picik dan pikiran kita akan beku.
Kita tidak akan lupa dan akan selalu mengenang kejayaan majapahit dengan panglima Gajah Mada yang sangat gagah perkasa dan terkenal dengan sumpah palapanya. Namun pada saat itu mungkin yang lebih dominan adalah otot dan kesaktian, yang barang siapa memiliki itu, maka mereka akan meraih kesuksesan, Sayangnya kita hidup di era dimana otak dan nalar sebagai ujung tombak dan Agama harus menjadi penyeimbang.
Merebaknya fenomena ini bisa kita lihat dibeberapa media cetak dan elekronik. tayangan berbau mistik diberbagai stasuin televisi merupaka contoh kongkrit yang tidak bisa kita pungkiri. masyarakat pun sangat ramai menyongsong dengan hangatnya, terlepas apakah mereka selektif dan obyektif dalam menilai tayangan yang berbaui mistik,
Respon Islam.
Sebagai agama yang universal, sudah barang tentu Islam sangat peka merespon segala persoalan yang muncul, untuk menuntun umatnya kejalan yang benar dan lebih selamat. Islam mengakui eksitensi makhluk ghaib, temasuk para setan, jin, dan semacamnya, Namun bukan berarti kita lalu mempercayai para setan sebagai kekuatan yang luar biasa.
Jika kita tetap senang bergelut dengan dunia mistik yang sebenarnya dapat menghempaskan kita, maka yang terjadi adalah merosotnya akidah. kalaulah memang benar sebuah keris bisa menyembuhkan penyakit, atau menurunkan hujan dan menangkal bencana, itu hanyalah media sarana, dan kekuatan yang sesungguhynya berada dalam genggaman Allah ta'ala. sebagaimana firmanya ''kun fayakun'' maka terjadilah apa yang dikehendaki-Nya.
Ingatlah firman Allah yang artinya: ''Dan syetan bermaksud menyesatkan mereka ( dengan ) penyesatan yang sejauh jauhnya'' (QS. 4: 60 ).
Ayat diatas memperingatkan agar kita selalu hati hati dan waspada terhadap tipu daya syetan yang selalu memprovokasi manusia untuk mengikuti langkah langkahnya yang sesat.
Apa jadinya jika kita jika kita tetap mengusung pola berfikir cara lama yang irrasional yang menina bobokan kedalam sesuatu yang tidak jelas untuk era modern seperti sekarang, Apakah logika dan rasionalitas kita akan kalah? kalau jawabanya Ya, berarti mungkin ini suatu langkah mundur yang membikin kita terlalu picik dan pikiran kita akan beku.
Kita tidak akan lupa dan akan selalu mengenang kejayaan majapahit dengan panglima Gajah Mada yang sangat gagah perkasa dan terkenal dengan sumpah palapanya. Namun pada saat itu mungkin yang lebih dominan adalah otot dan kesaktian, yang barang siapa memiliki itu, maka mereka akan meraih kesuksesan, Sayangnya kita hidup di era dimana otak dan nalar sebagai ujung tombak dan Agama harus menjadi penyeimbang.
BACA JUGA :