Stres .ia bisa menganggu kemapanan rutinitas kita sehari hari, reaksinya bisa berupa Insomnia ( tidak bisa tidur).gelisah , was was ,gampang marah,sulit konsentrasi, merasa sesak didada,pelupa, telapak tangan berkeringat,tegang bagian leher, dan lainya.Pada puncaknya stres juga bisa menghancurkan daya tahan
tubuh kita pada tingkat yang lebih parah.
Beberapa penelitian yang diadakan di Amerika serikat,Eropa dan Jepang mengemukakan bahwa stres bisa mengakibatkan seseorang mengidap penyakit jantung,kanker,radang sendi dan pernafasan. Padahal mulanya
stres hanya gangguan kecil yang mengusik jiwa.
Berdasarkan pengertian inilah stres biasanya berelasi dengan psikis seseorang. menggoyahkan tatanan jiwa yang stabil menjadi labil, pribadi yang kuat menjadi lemah.pada titik nadir gara gara stres kita merasa terasing dari hidup kita sendiri. kita tak mampu lagi merumuskan pilihan pilihan hidup dengan bijak. dan sangat sulit untuk mencari celah jalan keluar yang terbaik untuk kehidupan kita.
Dalam dunia psikologi, pemicu stres sering juga disebut dengan stressor ( penyebab stres). stressor inilah yang datang silih berganti dalam keseharian kita. Namun sebagai seorang muslim kita seharusnya menyadari
bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakan bagian dari kehendak-Nya. kita tidak lepas dari itu.
Persoalan hidup yang datang silih berganti pada hakekatnya adalah sebuah ujian untuk mengungkap fakta pada diri kita, sampai dimana tingkat keimanan dan kesabaran kita. ( walaupun tanpa adanya ujian Allah dengan ilmu-Nya maha mengetahui kadar keimanan dari setiap hambanya).inagt! bahwa junjungan kita nabi muhammad Salallahu Alaihi Wa salam pernah bersabda bahwa: Manusia yang paling berat mendapat ujian dan cobaan adalah para Nabi dan Rasul.
Mungkin ada satu cara yang mudah untuk kita agar dapat terhindar dari penyakit stres. pertama berfikir positif walau apapun yang terjadi, ambil semua hikmah dari setiap keadaan yang sedang kita hadapi. dan serahkan semuanya kepada Allah Ta'ala. mengadulah kepadanya dan memohonlah agar di beri ketabahan serta diangkatnya penderitaan.niscaya hatimu tenang karenanya.
Seorang filsuf dari Yunani (Epictetus) pernah berkata. Manusia tidak diganggu oleh peristiwa peristiwa, melainkan oleh pandangnya sendiri tentang peristiwa pertistiwa itu.
BACA JUGA :