Antara Syari'at dan Problematika Kontemporer
Syaikh Shalih Al-Fauzan
Pertanyaan: Ada beberapa hal yang memaksa seseorang sedikit menunjukkan sikap lunak manakala menghadapi sebagian problematika yang berkembang di lapangan terkait dengan problematika-problematika kontemporer. Hal ini banyak sekali menyita perha-tian anak-anak generasi sekarang ini dan banyak pula manusia yang terjerumus ke dalamnya sementara mereka bingung antara memilih hukum-hukum syari'at dari satu sisi dan tuntutan dunia kontemporer dari sisi yang lain. Contohnya, masalah televisi, ikhtilat (percampurbauran antara bukan mahram), problematika seputar pariwisata, bunga riba dan problematika-problematika lainnya yang dapat melelahkan generasi saat ini. Jadi, bagaimana berinteraksi dengan problematika-problematika yang demikian rumit tersebut?
Jawaban:
Tidak dapat diragukan lagi bahwa dien al-Islam adalah dien yang konfrehensif, dalam artian bahwa ia tidak membiarkan satu problematika kehidupan pun hingga Hari Kiamat melainkan telah memberikan solusi yang sesuai untuknya. Dari itu, bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menyempurnakan dien ini sebagaimana dalam firman-Nya, "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agamamu." (Al-Ma'idah:3). Dan hal yang tidak dapat disangkal lagi bahwa para ulama kita telah dapat mengintisarikan fiqih yang agung dari Kitabullah dan Sunnah RasulNya, demikian pula sekian banyak hal yang menyoroti problematika-problematika dunia serta memberikan solusi-solusi yang universal. Semua solusi-solusi ini terdapat di dalam Kitabullah dan As-Sunnah. Sekarang kita tidak dapat mengingkari bahwa dunia saat ini diterpa oleh perubahan-perubahan dan beragam problematika yang tidak terhitung banyaknya akan tetapi seorang muslim yang tulen wajib mengembalikan solusi terhadap problematika-problematika dan perubahan-perubahan ini kepada Kitabullah dan As-Sunnah. Dan sebagaimana yang kita ketahui bahwa dua sumber ini tidaklah menolak mentah-mentah sesuatu yang bermanfaat bagi seorang muslim akan tetapi keduanya menolak sesuatu yang berbahaya bagi individu dan kelompok. Sedangkan mengenai bagaimana cara seorang muslim menginvestasikan harta-hartanya, maka Islam telah meletakkan solusi dan cara-cara menginvestasikannya. Di sana ada yang namanya jual beli baik seorang muslim melakoninya sendiri ataupun dengan melakukan sistem mudharabah dengan orang lain sesuai dengan aturan syari'at, yaitu menyerahkan harta tersebut kepada orang yang menjual dan membelinya dengan imbalan sebagian keuntungan yang tidak ditentukan dengan jumlah nominal tertentu. Ataupun dengan cara menanamkan saham pada perusahaan-perusahaan yang bersih dan perusahaan produksi seperti perusahaan-perusahaan industri, listrik dan transportasi. Yaitu perusahaan-perusahaan yang menginvestasikan harta-harta tersebut dengan cara investasi yang bersih. Banyak jalan yang dapat ditempuh seperti pada real estate, persawahan dan sebagainya, demikian pula membangun proyek-proyek produktif yang bersih.
Rujukan: Kitab ad-Da'wah, no.7, Dari fatwa Syaikh al-Fauzan, Jld.II, h.164-166. Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 2, penerbit Darul Haq.
Kategori: Bantahan Syubhat Sumber: http://fatwa-ulama.com
Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com
BACA JUGA :
renungan
- Siapa Hizbullah ?
- ANTAR A IBNU 'ARABI DAN IBNUL ARABI
- Menolak Takwil
- Menolak Ilmu Kalam,
- Tuntunan Islam Dalam Berinteraksi Dengan Penguasa Dan Sesama Warga Yang Beda Agama
- Lailatul Qadar
- Hakikat Tasawuf
- Cara Mudah Berhenti Merokok
- Stop Bergaul Dengan Asap Pembunuh
- Dibalik Layar
- Mereka Yang Buta Atau Pura Pura Buta
- Usia Penduduk Syurga
- Download Aplikasi Islami
- Hakekat JIL
- Jalan Menuju Kebangkitan Kaum Muslimin
- Berdakwah Atau Cari Masa Dan Simpatisan ?
- Luruskan Niat Dalam Berdakwah
- Keutamaan Surat Al-Ikhlas
- Pesan Dari Veteran Afghanistan
- Wanita Yang Bertobat
- Stroke Di Kalangan Remaja
- Al-Qur'an Untuk Orang Yang Masih Hidup Atau Telah Mati ?
- Kontroversi Injil Barnabas
- Sedikit Mengenai Talmud
Untaian Kata Mutiara
- Nasehat Salaf
- Nasehat Jiwa Kita
- Cara Mudah Masuk Neraka
- Wejangan Dan Nasehat Syeikh Abdul Qodir Jaelani ( bag.6 )
- Wejangan Syeikh Abdul Qodir Jaelani ( bag.5 )
- Wejangan Dan Nasehat Syeikh Abdul Qodir Jaelani. ( bag.4 )
- Wejangan Dan Nasehat Syaikh Abdul Qodir Jaelani.( Bag.3 )
- Wejangan Dan Nasehat Syeikh Abdul Qodir Jaelani ( bag.2 )
- Wejangan Dan Nasehat Syeikh Abdul Qodir Jaelani.( Bag. 1 )
- Balasan Yang Terindah
- Nasehat Untuk Dunia
Dakwah
- ANTAR A IBNU 'ARABI DAN IBNUL ARABI
- Menolak Takwil
- Menolak Ilmu Kalam,
- Tuntunan Islam Dalam Berinteraksi Dengan Penguasa Dan Sesama Warga Yang Beda Agama
- Hakikat Tasawuf
- Nasehat Salaf
- Belajar Membaca Bismillah Dengan Benar
- Download Tafsir Ibnu Katsir
- Mereka Yang Buta Atau Pura Pura Buta
- Download Aplikasi Belajar Tajwid
- Usia Penduduk Syurga
- Download Aplikasi Islami
- Hakekat JIL
- Jalan Menuju Kebangkitan Kaum Muslimin
- Berdakwah Atau Cari Masa Dan Simpatisan ?
- Luruskan Niat Dalam Berdakwah
- Wanita Yang Bertobat
- Madrasah Di Bekasi
- Al-Qur'an Untuk Orang Yang Masih Hidup Atau Telah Mati ?
- Download Al Qur'an 30 JUZ
- Bahaya Fanatik Golongan Dan Partai
- Perpecahan Sebagai Sunnah Kauniyah
- Ciri Khas Pengikut Harokah
- Umat Islam Pasti Berpecah Belah Akan Tetapi Wajib Bersatu