Jalan Menuju Kebangkitan Kaum Muslimin
Syaikh Shalih Al-Fauzan
Pertanyaan:
Apakah kaum muslimin dewasa ini terkebelakang? Kenapa? Dan bagaimana dapat membuat mereka bangkit?
Jawaban:
Tidak dapat diragukan lagi bahwa tidak seorang mukmin pun yang rela terhadap kondisi kaum muslimin dewasa ini. Mereka benar-benar telah terkebelakang akibat keteledoran mereka mengemban tanggungjawab yang telah diwajibkan Allah diatas pundak mereka. Mereka telah teledor dari sisi penyampaian dien ini kepada seluruh dunia dan berdakwah kepada Allah سبحانه و تعالى, mereka juga telah teledor di dalam mempersiapkan kekuatan yang telah Allah perintahkan melalui firman-firmanNya,
"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan mu-suh Allah, musuhmu."
(Al-Anfal:60).
"Dan siap siagalah kamu." (An-Nisa':102). "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaan orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu." (Ali Imran:118). "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain." (al-Ma'idah:51).
Hal-hal yang mereka teledor terhadapnya inilah yang menyebabkan mereka mengalami ketertinggalan yang kita berharap kepada Allah agar dapat menghilangkannya dari mereka. Yaitu, dengan jalan kembalinya mereka ke jalan yang benar sebagaimana yang telah digariskan Rasulullah صلی الله عليه وسلم,
تَرَكْتُكُمْ عَلَى اْلبَيْضَاءِ لَيْلُهَا كَنَهَارِهَا
"Aku telah meninggalkan kalian dalam kondisi putih bersih, yang malamnya seperti siangnya."[1] Dan dalam sabdanya yang lain,
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا ؛ كِتَابَ اللهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ
"Aku telah meninggalkan pada kalian dua hal, yang kalian tidak akan sesat selama berpegang teguh kepada keduanya; Kitabullah dan Sunnah NabiNya."[2]
Jadi, sebab ketertinggalan kaum muslimin adalah bahwa mereka belum mengamalkan wasiat Allah kepada mereka, demikian pula wasiat Rasulullah صلی الله عليه وسلم agar berpegang teguh kepada dien mereka, Kitab Rabb dan Sunnah Nabi mereka. Juga karena mereka tidak mengambil sikap hati-hati agar aman dari makar musuh mereka akan tetapi sekalipun demikian, kita tidak hendak mengatakan bahwa kebaikan sudah tidak ada dan kesempatan sudah habis. Kebaikan masih ada pada umat ini selemah apapun kondisinya, sebab Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda,
لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ ظَاهِرِيْنَ عَلَى اْلحَقِّ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ
"Masih akan tetap ada sebuah golongan dari umatku yang membela al-Haq, mereka tidak akan dapat dicelakai oleh orang yang menghinakan mereka hingga datangnya urusan Allah (Kiamat)."[3]
Maka, selemah apapun kondisi yang tengah dihadapi umat namun kebaikan tidaklah hilang padanya dan pasti akan ada orang yang menegakkan Dienullah sekalipun dalam lingkup yang sempit. Kebaikan akan tetap ada pada umat ini manakala para pemeluknya telah kembali kepadaNya.
Footnote:
[1] HR. Ibn Majah, al-Muqaddimah (43); Ahmad, jld.IV, No. 1374. [2] HR. Malik di dalam al-Muwaththa', al-Qadar, h.899. [3] HR.Muslim, al-Imarah (1920) dari hadits yang diriwayatkan Tsauban. Demikian pula terdapat riwayat semi-salnya dari lebih dari seorang sahabat.
Rujukan: Kitab ad-Da'wah, No.7, dari fatwa Syaikh Fauzan, Jld.II, h.166-167. Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 2, penerbit Darul Haq.
Kategori: Bantahan Syubhat Sumber: http://fatwa-ulama.com
Dibuat oleh SalafiDB http://salafidb.googlepages.com
BACA JUGA :