Kajian.Net

Belajar Bloging,Trik Facebook,Komputer,Internet,Hacking,Kajian Islam.

Nasehat Jiwa Kita

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Dunia ini adalah pasar, setelah waktunya tiba tiada seorangpun yang tinggal disana, Bila malam menjelang semua pulang ke rumah. Hendaknya kita jadi orang yang berakal, takut kepada Allah dan bersikap sopan kepada sesama. Allah yang maha pemberi rizki, namun kita terlalu pelit memberi kepada sesama.

Pikirkan dan renungkan, dengan wajah yang bagaimana kita akan menjumpai Allah kelak, sedangkan kita di dunia selalu menentang aturanya-Nya. berpaling dari-Nya,


Jika kita mampu memberi tanpa menghendaki sesuatu maka marilah kita lakukan. Wahai para pejabat, jadilah pelayan masyarakat tanpa minta dilayani .

Bagaimana mungkin Iman akan tumbuh dalam jiwa kita bila kita lari dari Syari'at-Nya. Duhai jika iman telah berlalu dari diri kita, maka sesungguhnya telah lenyap keyakinan kita, dan ini berarti kita tidak sesuatu kebaikan.

Hendaknya kita mengetahui bahwa Sang Pencipta dan yang diciptakan tidak bisa disatukan, sebagaimana dunia dan akhirat tidak dapat dipadukan dalam hati, Namun yang lebih bijaksana adalah dunia ditangan dan akhirat di hatimu, Kalau kita menghendaki dunia tentu akan kita keluarkan akhirat dari dalam hati. dan jika menghendaki akhirat maka bebaskan dunia dari hati. ( kecuali yamg memang telah di Syari'atkan ).

Beramal dengan ikhlas adalah amal kebajikan yang dikerjakan semata mata hanya karena Allah Ta'ala.
karena Ikhlas adalah ruh dari suatu amal yang dikerjakan, jika keadaanya tidak seperti itu maka dia tidak ikhlas dan amalnya tertolak karena Allah Ta'ala berfirman yang artinya.

''Dan mereka tidak diperintah, kecuali mereka agar beribadah kepada Allah dengan ikhlas dalam menjalankan agama.'', ( QS . al-Bayinah :5 ).

Segala sesuatu kebaikan yang kita kerjakan dan diniatkan hanya untuk mengharap wajah Allah ( ikhlas ), maka itu bernilai suatu ibadah.
Karena baginda Nabi Salallahu Alaihi Wa sallam telab bersabda:

''Allah tidak menerima amalan, melainkan amalan yang ikhlas dan yang karena hanya untuk mencari keridhaan Allah," ( HR.  Ibnu Majah ).

Bukan untuk meraih suara terbanyak, karena kebenaran tidak ditentukan jumlah  sedikit atau banyak, 

BACA JUGA :

1 komentar: