Marhaban yaa Ramadhan, akhirnya bulan yang dinanti nanti oleh semua
orang yang beriman telah tiba.Bulan yang penuh rahmat, berkah dan am-
punan,segenap rasa sukacita dan syukur kita yang telah diberi ke semp-
atan oleh Allah untuk mereguk manisnya ramadhan tahun ini.
Awal ramadhan mungkin masih dalam suasana libur sekolah bagi anak-
anak kita,ituartinya kita mempunyai waktu lebih banyak dengan mereka
untuk memberi semangat dan pengertian akan makna daribulan suci ram
adhan.lalu ba-gaimanakah carakita mendorong sang anak ikut berpuasa?
Seorang tokoh psikologi psikoanalisa anak, Sihmund Freud berpendapat
,bahwa keber-agamaan akan sangat ditentukan oleh sang '' Bapak'' dalam
pandangan anak, seorang bapak menjadi tokoh panutan yang sangat di id-
olakan oleh anak, Anak anak kita memerlukan tuntunana dan bimbingan
tidak hanay dari Ibunya saja, akan tetapi dari peran sang Bapak juga san-
gat penting.
Sejakdilahirkan oleh ibunya,sang anak telah membawa fitrah keagamaan.
Dan dikemudian hari fitrah itubaru akan berfungsi dengan melalui proses,
bimbingan, dan latihan yang dicontohkan oleh Ibu dan Bapak
Orang tua memang seharusnya merasa gundah bila sang anak merengek
untuk minta tidak berpuasa, tapi perasaan iba itu harus dihilangkan demi
melatih anak untuk berpuasa sejak dini, ini bukan bentuk penyiksaan,me-
lainkan sebagai wujud dari melatih disipilin dan kesabaran bagi san anak.
Sudah saatnya bagi kita sebagai orang tua untuk melatih mereka berpuasa
sambil memberi pengertian tentang makna dan hakekat puasa.melatih anak
untuk berpuasa sejak dini,agar anak anak kita kelak bisa memaknai hake-
kat dan makna dari puasa ramadhan, dengan baik, serta dapat meningkat-
kan religiusitasnya di masa mendatang.
BACA JUGA :
0 Comments