Kajian.Net

Belajar Bloging,Trik Facebook,Komputer,Internet,Hacking,Kajian Islam.

Wejangan Dan Nasehat Syeikh Abdul Qodir Jaelani ( bag.2 )

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Bagian ke 2.

Syeikh Abdul Qodir Rahimahullah berkata,'' janganlah engkau jadikan kecenderunganmu, kepada sesuatu yang engkau makan, yang engkau minum, yang engkau pakai, yang engkau kawini, yang engkau tempati, karena itu adalah kepentingan nafsu dan watak kemanusiaan saja, lalu dimanakah hikmah dan kecenderungan hati?rahasia hati, yaitu mencari kebenaran Allah Ta'ala,
maka jadikanlah kepentinganmu untuk kembali bertobat kepada Allah Ta'ala dan apa yang ada pada-Nya.


Wahai hamba Allah , selisih usiamu pada hari ini, sudah cukup untuk persiapan akhirat, dalam menghadapi datnagnya malaikat maut,
Cinta kepada Allah dan cinta kepada Rasul itu ada pertalian dangan kefakiran dan cobaan, kalau manusia dalam keadan fakir ia akan terhindar dari tiga penyakit yang berbahaya.

Pertama:

Harta bisa membawa kepada berbagai kedosaan, karena sarana nafsu bermacam macam, seorang yang tak punya biaya untuk semacam kedosaan, hatinya tidak akan tergerak untuk melakukanya,
timbulnya hasrat itu bila diri merasa sanggup, dan harta adalah sumber kesanggupan yang menggerakan orang kepada maksiat dan perbuatan dosa, jika diperturutkan , niscaya ia binasa , dan kalau ditahan,n pahit benar rasanya, karena bersabar sewaktu sanggup adalah lebih berat, ujian senag lebih berat dari pada ujian susah.

Kedua:

Harta itu menarik kepada bermewah di bidang yang mubah, mana bisa orang berharta makan roti gandum, berpakaian kasar, dan menghindari makanan mewah, sebagaimana yang telah di alami para Nabi dan Rasul,. kalau telah terbiasa menikmati keduniaan dan membiasakan diri dengan kemewahan, lalu menjadi kebiasaan yang tak dapat di tinggalkan lagi, mungkin suatu saat kita tak sanggup lagi mengongkosi diri dari usaha yang halal, maka terjerumuslah kita ke bidang syubhat, dan terbenam dalam suasana ria, berminyak air, berdusta, agar urusan dunia ini bisa teratur, dan agar hidup mewah, karena orang yang banyak harta , maka akan banyak pula keperluanya kepada orang lain, akhirnya terpaksalah ia ambil muka terhadap mereka, bila masih mungkin selamat dari bahaya yang pertama tadi, yaitu kesenagan duniawi, kita tak akan dapat selamat dari bahaya dunia ini.

Ketiga:

Tidak dapat dihindarkan lagi, bahwa mengurus harta itu menyebabkan orang lalai dari mengingat Allah, dan setiap hal yang mengganggu dari mengingat-Nya, adalah suatu kerugian,
Oleh sebab itu Nabi Isa  as , menerangkan, bahwa dalam berharta terdapat tiga macam bahaya,
yaitu' bila mengambil dari yang sumber tidak halal, kalaupun dari yang halal, dikhawatirkan di belanjakan kepada yang haram, kalupun dari yang halal dan di belanjakan kepada yang halal, dikhawatirkan kita akan lalai dan terganggu dari mengingat Allah karena terlalu sibuk mengurus harta.

Kalau manusia telah menyadari keberadaan ujian dan cobaan Allah Ta'ala, maka dalam hatinya tidak akn timbul kegoncangan dan kegundahan dalam mengarungi kehidupan ini, dan dia akan selalu tegar karena Allah.

Allah Ta'ala berfirman yang artnya:

''sesungguhnya manusia amat durhaka, bila dilihatnya dirinya telah kaya harta''(QS.al-Alaq:7-6)


(pen).
Mungkin dari tulisan di atas bisa kita ambil hikmahnya, islam tidak melarang umatnya untuk kaya , bahkan umat islam menganjurkan untuk banyak banyak bersodakoh, ini artinya kita di tuntut untuk bekerja keras dalam mencari harta, silahkan bila ingin menjadi kaya raya namun jangat takut miskin
dan janganlah harta kita menjadi penghalang bagi kita  untuk beribadah kepada Allah, dan bila sudah berharta, jangan angkuh sombong dan durhaka, ingatlah firman Allah di atas'.



                                                                                                           

BACA JUGA :

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar