Kajian.Net

Belajar Bloging,Trik Facebook,Komputer,Internet,Hacking,Kajian Islam.

Kisah Dibakarnya Masjid Kaum Munafik

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


'Dan orang orang munafik yang mendirikan masjid untuk menimbulakan kemudharatan dan untuk kekafiran serta untuk memecah belah antara orang orang mukmin dan menunggu orang orang yang telah memerangi Allah dan RasulNYA sejak dahulu, mereka pasti bersumpah,''
kami tidak menghendaki selain kebaikan,'' dan Allah menyaksikan bahwa sesungguhnya mereka adalah pendusta pendusta,''    (QS.At-taubah. 9: 107.)


Pada zaman Nabi, masjid memang pernah dijadikan sebagai sarang kejahatan oleh kaum munafik untuk menghancurkan Islam, namun sebelum rencana itu terwujud, Nabi Sallallahu Alaihi Wa Sallam, mengengetahuinya melalui wahyu Allah, dan akhirnya masjid ini dihancurkan oleh Nabi dan para sahabatnya, peristiwa inilah yang melatar belakangi turunya surat At-taubah ayat 107.

Suatu malam disaat para penduduk madinah sedang tertidur lelap, ada beberapa kelompok oarang munafik sedang berkumpul disebuah tempat yang sangat dirahasiakan, hadir disitu para gembongnya orang munafik, tiba tiba salah satu diantara mereka ya'ni, mu'attib bin qusyair, tampil kemuka, kemudian berkata, bahwa dia tidak senang kalau ada sebuah mesjid sampai begitu ramai sedemikian rupa, sehingga karena masjid itulah kaum muslimin berkumpul dan bersatu dan semakin kuat kedudukanya.

Memang pada zaman Nabi masjid Quba saat itu ramai dikunjungi oleh umat islam, karena masjid ini di imami langsung oleh Nabi, dan hal itu membuat para orang munafik ketakutan dan khawatir kehilangan pengarunya,

Mendengar ucapan mu'attib bin qusyair lalu tsa'labah bin hatib, mengemukakan pendapatnya ''

benar makin banyak orang yang mengikuti muhammad, mereka selalu berkumpul dimasjid itu, sehingga persaudaraan mereka semakin kuat, sebaliknya keadaan kita semakin lemah, kalau keadaan ini dibiarkan, tentu pengaruh kita akan semakin berkurang,''

kemudian berdirilah wadi'ah bin amir  mengemukakan pendapatnya,'' sebagaimana kalian ketahui bapak saya adalah seorang pendeta yang sangat benci kepada muhammad, dan bapaku selalu
 mencari cara bagaimana mengalahkan Muhammad, dan secara diam diam bapaku sudah pergi menemui kaisar romawi, raja heraklius, dan raja heraklius sudah menjanjikan bantuan untuk kita, supaya dapat mengalahkan muhammad, kewajiban bagi kita adalah menyediakan tempat untuk golongan kita dan tentara romawi yang akan menyelundup masuk ke kota madinah untuik menghancurkan kaum muslimin, ''

lalu salah satu diantara orang munafik lainya memberi saran, '' usaha kita yang paling baik adalah mencari lahan yang luas , lalu kita dirikan disitu sebuah masjid yang bagus, kita cari orang yang hafal Al- Qur'an, dan kita dirikan sembahyang di dalamnya dengan teratur lalu kita undang Muhammad untuk sholat disitu bersama sama, dengan begitu kita akan aman dan akan lebih mudah menjalankan siasat untuk untuk mengadu domba mereka ,

Ternyata pendapat yang terakhir inialh yang disepakati oleh semua yang hadir disitu, seiring berlalunya waktu, maka dibuatlah masjid yang besar dan bagus, kaum muslimin kala itu sangat terkagum kagum melihatnya, mereka memuji muji gagasan dan usaha yang tealh dilkukan oleh orang munafik, saat itu sebagai imam di angkatlah 'majmak bun haritsah, seorang yang hafal Al-Quran, dan fasih bacaanya, yang ahli dan disegani kaum muslimin kala itu.

Sementara Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wa Sallam, sedang mempersiapkan pasukan kaum muslimin untuk berperang melawan tentara romawi, tiba tiba datanglah seorang utusan dari kaum munafik yang mendirikan masjid baru itu, kemudian menawarkan kepada beliau, agar dalam perjalanan perang nanti, untuk menyempatkan singgah di masjid baru itu,
akan tetapi baginda Nabi menjawab,'' kita dalam perjalanan perang, waktu sangat mendesak dan tak sempat singgah kemasjid itu, nanti sekembalinya dari medan perang , kita akan singgah dan sholat bersama sama di masjid itu.''

Kemudian baginda Nabi pun pergi ke medan perang dan tidak singgah ke masjid baru itu ketika melewatinya, setelah perang berakhir, maka nabi dan kaum muslimin, kembali pulang dan berniat singgah ke masjid itu, sebagaimana yang beliau janjikan, akan tetapi ditengah perjalanan, ketika hendak menuju masjid tersebut, maka turunlah wahyu, yang melarang agar Nabi jangan memasuki masjid tersebut untuk selama lamanya, dengan turunya wahyu itu, maka tahulah baginda Nabi, akan tipu daya kaum munafik.

Akhirnya baginda Nabi dan kaum muslimin tidak jadi singgah ke masjid itu, dan setelah tiba di kota madinah, baginda Nabi memerintahkan untuk membakar masjid tersebut yang baru didirikan  sampai habis, bahkan menurut sebagian riwayat, lokasi masjid tersebut menjadi tempat pembuangan sampah dan bangkai binatang.

Demikianlah akhir usaha dari kaum munafik, yang telah mendirikan masjid, untuk tujuan yang tidak baik.

Kita mungkin bisa mengambil faedah dari kisah ini, pertama, kejahatan serahasia apapun, pasti Allah mengetahuinya, kedua, dari kisah diatas,mengandung pesan bahwa , kita jangan terperdaya dengan hal hal yang bagus dan menarik secara lahiriyah, masjid itu tempat suci umat Islam, namun bukan berarti, masjid itu tetap dibiarkan bertahan dan berdiri jika digunakan untuk hal hal yang tidak baik,

Kisah di atas hendaknya di jadikan teladan bagi kita semua, bahwa hal hal yang menarik dan bagus secara lahiriyah, tidak selamanya bagus dalam batinnya, sebaliknya, batin kita yang bagus itu lebih baik daripada yang nampak saja, walaupun akan lebih baik lagi jika lahir dan batin kita sama sama bagus.

BACA JUGA :

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar