http://www.majalahislami.com
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah subhanahuwata’ala, shalawat dan salam kepada junjungan Nabi kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, amma ba’du.
Sahabat setia Belajar Blog yang budiman, Sebelum kita membahas tema sesuai judul di atas mungkin ada baiknya kita renungkan sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, berikut ini.
“Sesungguhnya kalian hidup di zaman yang ulamanya banyak dan penceramahnya sedikit, sedikit yang minta-minta dan banyak yang memberi, beramal pada waktu itu lebih baik dari berilmu. Dan akan datang suatu zaman yang ulamanya sedikit dan penceramahnya banyak, peminta-minta banyak dan yang memberi sedikit, berilmu pada waktu itu lebih baik dari beramal”. (HR Ath Thabrani dalam mu’jam kabirnya).[No 3111, dan dishahihkan oleh syaikh Al Bani dalam silsilah shahihah no 3189]
Fenomena yang kita lihat dengan mata kepala, banyak orang berlomba-lomba terjun ke medan dakwah, berbicara masalah agama dengan modal kepandaian bersilat lidah, majlis yang penuh gelak ketawa menjadi trend yang dalam berdakwah.
Para artis dan bintang film pun tak malu untuk memposisikan diri sebagai penceramah asal pernah jadi artis maka klo dah ga' tenar bisa jadi penceramah, mantan tukang hipnotis aja setelah menghilang beberapa lama eeeh muncul lagi menjelma jadi da'i "ahli tafsir" bermodalkan asal njeplak dalam mentafsirkan Al-Qur'an, ajaibnya lagi anak kecil dilatih pandai berdakwah sebelum mereka menuntut ilmu
Gemuruh kudeta di Timur Tengah masih terasa panas, percaturan politik di negeri inipun kian memuncak dengan semakin dekatnya pemilu. Semua yang terjun mengklaim bahwa diri dan partainya lah yang paling berhak memegang tampuk epemimpinan dan paling berhak diberi dukungan oleh rakyat.Ketika melihat realita semacam ini, janganlah tertipu dengan slogan dan propaganda yang ada, walaupun sebagian mereka mengatasnamakan agama dan dakwah, karena dakwah melalui parlemen dan politik praktis sendiri sama sekali tidak memajukan dakwah, bahkan menjadikan prinsip-prinsip dasar yang harus dipegang erat (terutama yang berkaitan dengan akidah dan manhaj) dapat menjadi pudar, baik karena alasan mengeruk massa maupun mencari simpatisan, sehingga lebih menuruti keinginan massa tanpa memandang apakah itu syirik, bid’ah, maksiat, ataupun berbagai alasan yang lain.Ini bukanlah hal baru, tapi sudah lama dicoba dan dibuktikan saudara-saudara kita di negeri ini atau di negara lain, mereka ingin mengubah tapi diri mereka sendiri lah yang justru berubah, dan mereka ingin memberikan pengaruh tapi justru mereka yang terpengaruh.tidak ada akidah (tauhid) yang mereka dakwahkan, tidak ada sunnah yang dapat mereka tegakkan, tidak ada syirik yang mereka peringatkan umat darinya dan tidak pula bid’ah yang mereka ingkari, naasnya tak ada satu jengkalpun tanah di bumi yang mereka dapatkan. Inilah yang hendaknya kita perhatikan demi menjaga akidah, prinsip serta agama secara utuh, yang mana itu lebih mahal daripada dunia dan seisinya.Marilah kita berdakwah dengan benar, mengajak manusia kepada agama Allah, perhatikan bagaimana dakwah para Rasul dan lihat pula bagaimana kekuatan Islam terbangun :
SUMBER.
/2013/11/majalah-adz-dzakhiirah-al-islamiyyah-edisi-84
BACA JUGA :