Beliau syaikh Abdul Qadir Jaelani Berkata:
Kefakiran adalah tidak punya sesuatu yang di butuhkan, dan jika tidak memebutuhkan sesuatu maka dinamakan kaya,
Jika kamu mengerti makna suatu kefakiran, maka semua yang ada selain Allah adalah fakir, karena membutuhkan sesuatu , dan hanya Allah sendiri yang kaya, karena Allah tidak membutuhkan sesuatu pertolongan dari makhluk siapapun.
Semua yang ada tentu ada yang mengadakan, adapun yang mengadakan itu Dia-lah Allah Ta'ala,
selain dia adalah makhluk dan makhluk selalu membutuhkan, karena itu setiap makhluK adalah fakir. renungkan Allah firman yang artinya:
''Allah itu kaya dan kamu sekalian adalh fakir'' (QS. Muhammad: 38)
Ini adalah fakir secara mutlak, fakir secara keseluruhan, namun yang kita maksudakan disini adalah fakir harta benda.
Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fakir, karena memang dia tidak membawa apa apa ketika dilahirkan, namun dalam mencari harta setiap orang dapat dilihat dari lima kriteria.
Pertama:
Apa bila dia diberi harta dia tidak suka,dia tidak mengambil harta itu dan benci, karena dia menjaga dirinya dari kejahatan harta dan bahayanya, orang seperti ini di namakan orang zuhud, yaitu orang yang memandang harta sama seperti batu dan tanah dan ini adalah tingkatan tertinggi.
Kedua:
Dia tidak gemar terhadap harta dan tidak pula membencinya, dia zuhud apa bila memperoleh harta, orang seperti ini di namakan orang yang ridho.
Ketiga:
Dia suka kepada harta dari pada tidak ada, tetapi kesukaanya itu tidak sampai membuat dia jadi rakus yang selalu kurang dan ingin bertambah, dia mau mengambil harta itu jika harta itu tidak syubhat dan halal secara mutlak, orang yang seperti ini di namakan orang yang qonaah, yaitu orang yang menerima dengan ridho apa yang ada ditanganya sendiri, apa yang telah dimiliki,
Keempat:
dia tidak punya harta lantaran lemah dan tak bisa mencarinya, dan seandainya masih mampu tentu di carinya sekalipun berpayah payah, dia akan selalu sibuk mencarinya, orang seperti ini sekalipun tak punya harta, tergolong orang yang rakus dan tercela.
Kelima:
Yang dibutuhkan itu benar benar sangat dibutuhkan, seperti orang dalam keadaan lapar dan tak punya pakaian, maka mencari harta dalamm keadaan seperti ini sekalipun sangat ingin, bukan di namakan cinta harta,karena yang tidak di miliki memang sangat di butuhkan.
Wahai hamba Allah, yang disebut kerja keras itu buka terletak pada kekesatan pakaianmu dan makananmu, kerja keras adalah terletak pada sikap zuhud hatimu.
Wahai hamba Allah jagalah nikmat itu dengan bersyukur, terimalah perintahnya dengan membuka telinga, terimalah kesulitan dengan kesabaran dan kemudahahn dengan syukur, karena demikianlah keadaan orang orang terdahulu, seperti para Rasul dan orang shalih, mereka selalu bersyukur terhadap nikmat yang diberikan kepadanya dan mereka selalu bersabar atas musibah dan kesulitan yang sedang menimpa dirinya.
Sabar adalah suatu ketentuan, daya positif yang mendorong jiwa untuk menunaikan kewajiban, selain itu sabar adalah suatu kekuatan.
Wahai hamba Allah, terkadang Allah Ta'ala menjelaskan hukuman di dunia ini dengan memberikan ujian dan cobaan yang berbagai bentuk, seperti cobaan jasmani dan rohani yang berupa panyakit, kecelakaan, sakit ,gelisah, duka cita,rasa tidak aman,kehilangan harta kekayaan, kebakaran,di curi orang, dan kematian,.
Ujian dan cobaan yang menimpa manusia itu ada dua penyebab, yaitu:
disebabkan kedurhakaan terhadap Allah oleh manusia itu sendiri sebagai balasan untuk menghapus dosa kedurhakaanya itu sendiri, dan agar manusia menjadi sadar atas kedurhakaanya itu.
Karena takdir Allah sendiri untuk menguji hamba-Nya dan kelak di akhirat akandi ganti dengan rahmat dan keridhaan-Nya, kalau yang di uji itu bersabar dan tawakal kepada-Nya.
Cahaya adalah hidayah Allah kepada manusia untuk mengenal-Nya, mengenal Rasul-Nya, serta mengetahui dan mengamalkan ajaran ajaran-Nya, perintah-Nya dilaksanakan dan larangan-Nya di tinggalkan jauh jauh.
Wahai hamba Allah, bangkitlah kamu dari perangkap maksiat , peliharalah dengan pasrah hukum hukum-Nya, apa bila datang kepadamu suatu kenikmatan bersyukurlah kamu kepadaNya, apa bila datang kepadamu suatu kesulitan, maka bersabarlah dan bertobatlah atas kesalahan kesalahanmu, ukurlah dirimu, karena Allah tidak akan menganiaya hamba hamba-Nya yang taat beribadah, ingatlah akan kematian dan apa yang terjadi setelah kematian itu.
Bangunlah wahai hamba hamba Allah! sampai kapan tidurmu , kebodohanmu,dan sampai kapan kamu mengulang ulang kebatilanmu, mengapa tidak kamu biasakan mengabdi kepada Allah, dan untuk mengikuti syari'at syari'at-Nya. bersambung....
(Penulis.) semoga bermanfaat. harta bisa menjadi baik bila yang memiliki orang baik dan sholeh
begitu juga sebaliknya.
BACA JUGA :